Sejumlah orang bersenjata menembaki kantor majalah mingguan satire Perancis, Charlie Hebdo. Sebelas orang tewas dan sepuluh lainnya terluka akibat tembakan itu.
Sejumlah saksi mata mengatakan penembak menggunakan senjata rifle dan kemudian melarikan diri.
Sebelum terjadi tembakan, Charlie Hebdo baru saja mencuit tentang kartun pemimpin kelompok militan Negara Islam (IS/ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi. Aksi kekerasan terhadap majalah satire ini bukan pertama kali terjadi. Pada November 2011, kantor majalah ini dilempari bom sehari setelah menyajikan karikatur Nabi Muhammad.
Mengetahui aksi penembakan terhadap kantor Charlie Hebdo, Presiden Prancis Francois Hollande mengunjungi lokasi penembakan. Ia dijadwalkan akan menggelar pertemuan darurat untuk membahas soal penembakan itu.
Polisi Prancis mengeluarkan peringatan kepada semua media di negara itu untuk waspada atas kemungkinan terjadinya aksi penyerangan berikutnya.
Kartunis Majalah Charlie Hebdo, Renald Luzier (42), selamat dari aksi pembantaian
PARIS - Kartunis Majalah Charlie Hebdo, Renald Luzier (42), selamat dari aksi pembantaian di kantornya karena terlambat masuk kerja, akibat telat bangun tidur. Demikian disampaikan istri Renald Luzier, seperti dikutip Mirror, Kamis (8/1/2015).
Salah seorang warga yang tinggal dekat lokasi kejadian menuturkan, istri Renald Luzier berada di tengah-tengah kerumunan polisi usai kejadian di Jalan Richard-Lenoir, Paris, dalam kondisi berlinang air mata.
"Saya istri Renald Luzier, saya dan suami saya telat bangun tidur. Karenanya dia datang ke kantor setelah aksi penembakan. Saya tahu dia baik-baik saja, tapi tetap saja kejadian ini membuat saya ketakutan," ujar perempuan tersebut.
Sebanyak 12 orang menjadi korban tewas dalam serangan yang dilancarkan tiga orang bersenjata senapan laras panjang, sementara 11 orang lainnya terluka, empat di antaranya dalam kondisi kritis. Dari jumlah korban tewas, delapan di antaranya kolega Renald Luzier, dua polisi, dan dua warga sipil.
Kartunis Charlie Hebdo lain yang selamat dari serangan ini, Corinne Rey, mengisahkan, dirinya lolos dari maut karena terlebih dulu mengantarkan anaknya ke tempat penitipan, sehingga telat mengikuti rapat redaksi.
"Ketika saya sampai di depan pintu kantor, muncul dua orang memakai penutup muka melepaskan tembakan secara membabi-buta selama kurang lebih lima menit. Saya selamat karena sembunyi di bawah meja, mereka berbicara menggunakan Bahasa Prancis dan mengaku anggota Al Qaeda,” cetusnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
agensbobet303 adalah website yang melayani agen judi sbobet, agen judi bola,website bola, bandar judi resmi online di indonesia
0 komentar: